Penyebab Dasar Kesenjangan Potensi Guru
By Anonymous
—
Monday, September 30, 2013
—
Menjadi Guru Profesional
Penyebab Dasar Kesenjangan Potensi Guru- Selamat pagi sahabat semuanya, kali ini saya akan membagikan sedikit
ulasan tentang penyebab kesenjangan potensi guru. Potensi jika diartikan
secara biasa berarti sebuah kemampuan dasar yang melekat pada diri
seseorang yang diproleh melalui belajar dan berlatih.
Erat kaitanya dengan jumlah minat mahasiswa yang makin tahun makin
meningkat jumlahnya, khsusunya dalam jurusan keguruan. Ada satu fenomena
unik disnini, dimana berbeda tempat kuliah maka potensi yang didapatkan
juga berbeda, tentu saja ini kesimpulan secara garis besar sedangkan
secara nyatanya diamanapun anda kuliah tidak akan berpengaruh pada pola
perkembangan potensi anda terkecuali anda malas dan tidak mau belajar.
Sekarang kita masuk pada pokok permasalahan, kesenjangan potensi guru
dan apa saja penyebabnya. Manfaat real mengupas wacana ini tidak lain
hanya untuk mencari titik dimana asala usul yang menyebabkan kesenjangan
dalam hal potensi ini terjadi. Tentu saja ini masalah besar, karena
setiap guru di Indonesia memiliki taggung jawab yang sama sedangkan soal
ujian nasional juga sama.
Inilah beberapa penyebab kesenjangan potensi guru
- Kualitas guru
Kualitas yang dimiliki oleh setiap guru berbeda, faktor ini sangat
alamiah sekali sehingga tidak menjamin bisa di just masuk pada faktor
real yang menyebabkan senjangnya kualitas guru. Namun jika kualitas yang
berupa sisi profesionalisme tidak bisa dikatakan masuk pada sisi ilmiah
melainkan erat kaitanya dengan minat dan faktor keinginan dari sang
guru dalam belajar.
- Penyebaran informasi
Perbedaan letak geografis akan berpengaruh pada ketersampaian akses
informasi. Kausunya, didaerah perkotaan orang lebih gampang mendapatkan
informasi daripada didaerah pedesaan. Hal ini sangat berpotensi penyebab
Kesenjangan potensi guru, karena potensi juga didudkung oleh penyerapan
informasi yang berkualitas.
- Dorongan diri
Meskipun sama-sama berprofesi sebagai guru namun potensi yang ada saya
yakin berbeda. Salah satu penyebabnya adalah keinginan yang timbul dalam
diri seorang guru untuk menggali ilmu yang berbeda. Misalkan kemampaun
membuat media, penguasaan metode semua ini tidak mungkin bisa dikuasai
tanpa ada keinginan yang kuat.