Kemana Dongeng Anak Menghilang
By Anonymous
—
Wednesday, September 11, 2013
—
Anak
Sejatinya manusia terlahir dengan sosok yang suci bak kain
kapas putih nan lembut. Tidak berdosa dan masih suci, namun ada banyak hal yang
mengubah pribadi itu tumbuh menjadi karakter yang beragam sesuai denga versi lingkungan
dan model didikan yang membentuk keperibadianya.
Dalam tulisan ini kami ingin mneyinggung tentang dongeng anak
yang sudah menghilang dari kehidupan sang anak. Dongeng pada jaman dulu
digunakan sebagai media penyampaian nilai-nilai luhur dalam
pembentukan
karakter mulia pada sang anak.
Ada banyak persi dongeng yang sangat bagus dalam membentuk
danmenjadikan pelajaran yang sangat berharga bagi sang anak. Misalkan: Malin
Kundang, dongeng ini memberikan isyarat agar sang anak tidak boleh durhaka pada
orang tuanya termasuk pada Ibu.
Sekarang kita lihatsebuah fenomena global pada jaman ini,
dimana dongeng-dongeng yang seperti ini sudah jarang dianggap keberadaanya
ditengah masyarakat. Anak-anak suda dijejali dengan mega trend yang sangat
tidak mendidik seperi sinetron dan gaya pacaran yang terus menghiasai kehidupan
keseharian mereka.
Memang tidak ada salahnya kita menerima sebuah perkembangan
jaman yang tidak bias lepas dari dampak poitifnya, namun jika masa-masa
perkembangan anak dipenuhi dengan didikan yang tidak sama sekali menunjang
perbaikan moral pada anak maka siapa lagi yang harus dibanggakan. Anak sudah
enggan mematuhi nasehat orang tuanya, sang anak mulai mebangkang dan terjerumus
dalam pergaulan bebas .
Kesimpulan: dalam tulisan ini kami hanya ingin mengajak pada
orang tua dirumah agar lebih peka dalam memberikan model didikan pada sang
anak. Salah satu cara yang bias dijadikan media pembelajaran yang baik adalah
melalui cerita atau dongeng. Dan sejatinya setiap anak sangat senang mendengar dongeng
terlebih ketika mau menjelang tidur.
Semoga tulisan ini bias memberikan gambaran bahwa dongeng anak
sangat berperan dalam pembentukan karakter sang anak.