Kemana Dongeng Anak Menghilang

Sejatinya manusia terlahir dengan sosok yang suci bak kain kapas putih nan lembut. Tidak berdosa dan masih suci, namun ada banyak hal yang mengubah pribadi itu tumbuh menjadi karakter yang beragam sesuai denga versi lingkungan dan model didikan yang membentuk keperibadianya.
Dalam tulisan ini kami ingin mneyinggung tentang dongeng anak yang sudah menghilang dari kehidupan sang anak. Dongeng pada jaman dulu digunakan sebagai media penyampaian nilai-nilai luhur dalam 

pembentukan karakter mulia pada sang anak.
Ada banyak persi dongeng yang sangat bagus dalam membentuk danmenjadikan pelajaran yang sangat berharga bagi sang anak. Misalkan: Malin Kundang, dongeng ini memberikan isyarat agar sang anak tidak boleh durhaka pada orang tuanya termasuk pada Ibu. 
mengajari anak membaca

Sekarang kita lihatsebuah fenomena global pada jaman ini, dimana dongeng-dongeng yang seperti ini sudah jarang dianggap keberadaanya ditengah masyarakat. Anak-anak suda dijejali dengan mega trend yang sangat tidak mendidik seperi sinetron dan gaya pacaran yang terus menghiasai kehidupan keseharian mereka. 

Memang tidak ada salahnya kita menerima sebuah perkembangan jaman yang tidak bias lepas dari dampak poitifnya, namun jika masa-masa perkembangan anak dipenuhi dengan didikan yang tidak sama sekali menunjang perbaikan moral pada anak maka siapa lagi yang harus dibanggakan. Anak sudah enggan mematuhi nasehat orang tuanya, sang anak mulai mebangkang dan terjerumus dalam pergaulan bebas . 

Kesimpulan: dalam tulisan ini kami hanya ingin mengajak pada orang tua dirumah agar lebih peka dalam memberikan model didikan pada sang anak. Salah satu cara yang bias dijadikan media pembelajaran yang baik adalah melalui cerita atau dongeng. Dan sejatinya setiap anak sangat senang mendengar dongeng terlebih ketika mau menjelang tidur.
Semoga tulisan ini bias memberikan gambaran bahwa dongeng anak sangat berperan dalam pembentukan karakter sang anak.